Senin, 20 Februari 2012

Remaja dan idola

Diposting oleh ayustiana di 21.27



Sekarang ini remaja tidak lagi mengidolakan tokoh-tokoh yang patut diidolakan seperti seorang politikus ataupun seorang negarawan tapi mereka lebih mengidolakan pada seseorang yang menurut mereka mengerti akan kebutuhan mereka dan gaya hidup mereka seperti seorang seniman (aktor-aktris) atau olahragawan. Demi idola mereka tersebut tak jarang remaja mengikuti gaya berpakaian, penampilan, serta tingkah laku idola mereka. Remaja akan mengikuti segala perkembangan idola mereka, dan akan marah bila melihat idola mereka berbuat kesalahan maupun berbuat sesuatu yang tidak mereka inginkan, karena mereka melihat sosok yang diidolakan harus sesempurna mungkin. Selain itu remaja sulit menerima jika tokoh idola mereka dikritik oleh pihak lain. 
Salah satu contoh bagaimana remaja memuja tokoh idolanya dapat terlihat  pada banyaknya remaja; khususnya remaja putri yang “tergila-gila” dengan salah-satu grup musik sampai-sampai mereka mengkoleksi seluruh benda yang berhubungan dengan grup musik tersebut. Tidak hanya sampai disitu mereka pun rela mengikuti gaya busana grup musik tersebut, meskipun untuk mendapatkannya harus mengorbankan uang jajan atau bahkan uang sekolah.
Tak jarang demi seorang tokoh idola remaja rela mengorbankan waktu belajar bahkan sampai sampai berani mempertaruhkan nyawanya demi sebuah tanda tangan seperti yang terjadi belum lama ini pada sebuah acara meet and greet dengan salah satu grup musik mancanegara di sebuah mall di Jakarta. Ribuan remaja ABG yang hanya ingin melihat dari dekat wajah-wajah para idola mereka saling berdesakan dan terlibat aksi dorong-mendorong sehingga mengakibatkan tewasnya beberapa remaja putri.
Faktor Penyebab
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa remaja cenderung mengidolakan para celebritis dan rela mengikuti gaya hidup maupun gaya busananya. Beberapa ahli berpendapat bahwa remaja cenderung mengidolakan seseorang di luar lingkungan keluarganya, misalnya seorang pemusik ataupun seorang pemain film, dikarenakan tokoh idola di dalam rumah yakni kedua orang tua, kakak ataupun adiknya, ternyata cenderung tidak layak diidolakan. Beberapa keluarga kini mengalami krisis tokoh idola, karena orang tuanya lebih sering berada di luar rumah daripada mendidik anaknya. Situasi ini diperburuk lagi dengan banyaknya tayangan televisi yang lebih menonjolkan unsur-unsur komersialisme dan hedonisme dibandingkan tayangan bermutu yang penuh ajaran moral dan mendidik. Maraknya penggunaan komputer dan internet yang semakin memberi ruang bagi berkembangnya situs-situs yang tidak mendidik sehingga semakin sulit bagi orangtua untuk mengendalikan perilaku anak-anaknya. 
Peran media elektronik ini sangat berpengaruh bagi remaja dalam memberikan informasi tentang gaya hidup dan cenderung memberikan penghargaan berlebihan untuk gaya hidup hura-hura dan glamour. Gambaran yang ditampilkan dalam sinetron ataupun acara televisi lainnya lebih banyak bersifat meninabobokan masyarakat khususnya remaja pada gaya hidup yang penuh kesia-siaan. Oleh karena itu peran orangtua sangatlah diperlukan dalam mendampingi putra-putrinya  selama menjalani masa remaja. Sekali orangtua gagal mengarahkan anak remajanya maka akan dapat berakibat sangat buruk bagi kehidupan remaja di masa mendatang. (jp)

0 komentar:

Posting Komentar

 

for teenagers Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting